Salah satu gangguan tidur yang sering dialami oleh sebagian besar orang ialah insomnia. Insomnia merupakan gangguan tidur, dimana penderitanya memiliki kesulitan untuk memulai atau memperthankan tidurnya, meskipun orang tersebut memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk memperoleh jam tidur minimal yang dibutuhkan. Terdapat dua jenis insomnia, yaitu insomnia primer dan sekunder.

Insomnia primer merupakan gangguan tidur insomnia yang tidak memiliki hubungan dengan kondisi medis lainnya. Sedangkan, insomnia sekunder merupakan gangguan tidur insomnia yang diakibatkan adanya gangguan medis lainnya, seperti radang, asma, kanker, serta juga dapat disebabkan oleh pengkonsumsian obat-obatan dan alkohol.

Gejala insomnia

Orang yang menderita insomnia akan mengalami kesulitan ketika akan tidur maupun rasa tidak nyenyak dan nyaman saat dalam kondisi tidur. Penderita insomnia akan cenderung lebih mudah marah, depresi, mudah lelah, merasakan kantuk saat beraktivitas, serta menurunnya gairah seks.

Penyebab insomnia

Insomnia sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

Stres

Stres merupakan kondisi dimana seseorang mengalami tekanan atau beban berlebih pada otak yang mengakibatkan mengalami kesulitan untuk beristirahat. Faktor ini dapat meningkatkan resiko terjadinya insomnia akibat otak tidak berada pada kondisi yang tenang.

Depresi

Seseorang yang memiliki gangguan depresi cenderung memiliki rasa cemas yang berlebih, akibatnya seseorang tersebut tidak dapat tidur dengan nyenyak akibat rasa cemas tersebut yang cenderung pada meningkatnya risiko mengalami insomnia.

Gaya hidup tidak sehat

Jarang berolahraga, terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh, pola makan tidak teratur merupakan contoh gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan buruk ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia.

Pengaruh obat-obatan

Ada beberapa kandungan obat yang memiliki efek untuk membuat seseorang mengalami kesulitan tidur. Perhatikan terlebih dahulu serta konsultasikan kepada dokter terhadap jenis-jenis obat tersebut.

Bahaya insomnia

Insomnia tidak dapat dianggap enteng, kondisi yang satu ini dapat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja. Berikut beberapa bahaya atau efek negatif yang dapat timbul akibat seseorang mengalami insomnia:

Obesitas

Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa, seseorang yang menderita insomnia memiliki risiko untuk menderita obesitas. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan peningkatan ghrelin pada saat seseorang mengalami insomnia. Dimana ghrelin sendiri menstimulasi sinyal rasa lapar ke otak, sehingga seseorang akan terus merasa lapar saat insomnia.

Pikun

Insomnia dapat menganggu proses kognitif seseorang. Seseorang yang kurang tidur akan cenderung memiliki tingkat kosentrasi, kemampuan berpikir dan menganalisis yang rendah, hingga kesulitan dalam mengingat atau bahkan pikun.

Meningkatnya resiko penyakit lain

Saat seseorang mengalami insomnia, hal ini akan memaksa organ tubuh yang seharusnya dapat beristirahat harus tetap bekerja, dan memangkas waktu istirahat beberapa organ tubuh serta menurunkan tingkat imunitas tubuh. Sehingga dapat memicu adanya penyakit seperti stroke, asma, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya.

Gangguan mental

Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa seseorang yang mengidap insomnia memiliki resiko yang sangat besar untuk menderita depresi. Selain itu, seseorang yang menderita insomnia cenderung lebih mudah cemas, emosi, frustasi, serta memperburuk gejala depresi.

Jangan anggap remeh gangguan tidur yang satu ini, segera hubungi dokter apabila anda mengalami atau menderita insomnia agar masalah ini dapat segera teratasi.

Dapatkan Info Kesehatan Terbaru / Promo Produk-Produk Kesehatan Menarik Eksklusif!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here