<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/uR506xBvOq0″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat video tersebut

Halo sobat sehat, jumpa lagi dengan saya dr. Sung. Pada video kali ini, saya akan membahas content yang berbeda dibandingkan dengan content sebelumnya.

Kalau content sebelumnya saya membahas tentang kesehatan, lifestyle, gaya hidup seperti itu, kali ini saya akan membahas sebuah cerita inspiratif. Dan hal ini bagi saya adalah kisah inspiratif. Dan saya yakin cerita ini juga bisa anda semua gunakan untuk belajar.

Cerita kali ini adalah cerita tentang Raja Hutan dan Anjing Gila.

Jadi ceritanya seperti ini. Di suatu hutan yang besar, hiduplah seekor raja hutan, yaitu harimau dan harimau ini mempunyai seekor anak harimau. Seperti biasa, kalau harimau adalah raja hutan, apa sih yang ada di pikiran anda? Gagah, perkasa, berwibawa, dan berani. Ya ‘kan?

Pada suatu hari, sang raja hutan ini jalan bersama anaknya yang jantan. Mereka main ke luar hutan atau dari sarangnya. Jadi ketika mereka berjalan-jalan, tiba-tiba dari kejauhan nampak seekor anjing. Dan rupanya, anjing tersebut setelah dicek ternyata adalah anjing gila. Jadi, perilakunya berbeda dengan anjing-anjing yang lain. Lalu, ayah dari anak harimau atau raja hutan itu berkata kepada sang anak.

“Nak, ayo segera pergi dari sini. Segera menghindar.”

Jadi sambil tergesa-gesa berjalan, sang anak bertanya kepada sang raja hutan atau sang ayah.

“Ayah, kenapa kita harus lari secepat ini? Mengapa kita cepat-cepat menghindar? Dulu ketika saya masih kecil, ayah selalu mendongeng seperti ini : Ayah bisa mengalahkan sekelompok serigala. Ayah bisa mengalahkan sekelompok hyena untuk mempertahankan wilayah. Tetapi, kenapa hanya karena seekor anjing gila, ayah justru lari? Mengapa tidak ayah lawan saja?”

Sang raja hutan ini dengan bijaksana dan dengan tenang menjawab seperti ini : “Nak, kalau seandainya tadi ayah berkelahi dengan anjing gila tersebut dan ayah menang, kamu sebagai anak bangga tidak? Apakah kamu sebagai anak bangga?”

Lalu, si anak harimau menggelengkan kepalanya dan menjawab : “Tidak, ayah”. Lalu, ayah harimau ini memberikan pertanyaan kedua. “Kalau seandainya kena gigitan anjing gila, rugi nggak?”. Lalu, si anak harimau menjawab : “Rugi”. “Ya jelas rugi. Mengapa? Karena disini hutan. Tidak ada Rumah Sakit juga. Kalau seandainya beneran kena gigit, nanti ayah jadi harimau gila. Kamu mau punya ayah gila?”. Sang anak tersenyum dan berkata, “Tidak”.

Jadi, apa inti dari cerita ini?

Banyak dari kita diposisikan sebagai si harimau. Sebagai sang raja. Namun, kita tidak bijaksana dalam memutuskan sesuatu. Ya ‘kan? Mungkin bagi anda yang seorang ayah seperti di cerita tadi, anda punya masalah di kantor. Anda punya masalah dengan teman kerja anda. Tetapi ketika pulang di rumah, anda masih memikirkan masalah tersebut. Dan akhirnya, istri anda di rumah tidak anda hargai.

Fokus anda masih ke “anjing gila” itu tadi. Atau mungkin bagi anda yang sekarang sedang sakit maag, atau sedang dalam perawatan, anda diwajibkan oleh dokter anda untuk minum obat. Anda diwajibkan untuk makan teratur, tidak boleh makan pedas. Tetapi karena dipanas-panasin teman anda, mungkin misalnya, “Alah, masa’ cabenya cuma segitu? Katanya kuat? Katanya laki? Cabenya sepuluh dong..!!”. Terus anda ladenin. Ayo, siapa yang seperti itu?

Atau anda yang sudah bertekad, “Oke, saya mau berhenti merokok!”. Tiba-tiba anda bertemu teman anda yang mengajak anda merokok lagi. Anda sudah berniat untuk berhenti, tiba-tiba anda diajak minum. Hal seperti ini banyak terjadi ‘kan?

Atau bagi anda yang sekarang sedang duduk di bangku kuliah, atau bangku SMA, bagi anda yang menonton video ini. Anda besok ada ujian. Tiba-tiba, teman anda mengajak anda, “Ayo, kita ke mall..! hari ini ada film”. Misalnya seperti itu. “Tiketnya buy one get one free! Saya bayarin deh, gak usah belajar. Ujiannya besok itu gampang!”. Kira-kira, apakah anda akan melayani orang-orang seperti ini?

Sobat sehat, terkadang musuh terbesar kita bukanlah orang-orang di sekitar kita. Tetapi EGO KITA.

Anda dipanasin sedikit, langsung tersulut. Jadi contohnya seperti sang ayah harimau tadi yang dipanasin oleh anaknya. “Kenapa cuma seekor anjing gila saja tidak dilawan?”. ‘Kan seperti itu. Kalau seandainya sang raja tadi hanya memikirkan egonya, pasti dia berantem dengan si anjing gila. Sama seperti kita, seperti itu.

Mungkin cerita ini juga bisa bermanfaat untuk anak-anak anda, bagi anda yang orang tua. Mungkin anda memberi tahu anak anda, memberikan nasehat, tetapi mereka tidak mau dengar. Mungkin melalui cerita ini, mereka bisa berpikir sendiri.

Oke, semoga cerita ini dapat menginspirasi, dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan seperti biasa, jika anda menyukai channel seperti ini, silahkan klik like di bawah ini. Saya tunggu loh like’nya.. Kalau mencapai seribu like, saya akan bikin cerita seperti ini lagi di channel SB30 Health.

Sampai jumpa di video saya selanjutnya. Salam hebat luar biasa..!!

Dapatkan Info Kesehatan Terbaru / Promo Produk-Produk Kesehatan Menarik Eksklusif!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here