SB30 Health – Sobat sehat, tahukah anda bahwa merkuri memiliki ciri berbau menyengat (hati hati bila dicampur dengan pewangi mungkin bau menyengat tidak tercium), krim lengket atau warnanya kuning atau putih mengkilat lalu menghasilkan hasil yang cukup cepat memutihkan namun bersifat pucat bahkan mudah iritasi terasa panas dan gatal, efek iritasi logam yang mengikis permukaan kulit menyebabkan pori tampak mengecil menipis rata dan halus namun bila terpapar matahari mudah terbakar memerah dan menghitam.
Sebelum kita mengetahui bagaimana cara membedakan produk perawatan kulit yang mengandung Merkuri, ada baiknya jika kita mengenal karakter dari metal yang akrab disapa “the quicksilver” ini.
Mercury atau yang memiliki rumus kimia (Hg) merupakan cairan metal, bersuhu normal, dan konduktor panas yang buruk jika dibandingkan dengan teman sejawatnya sesama metal seperti emas dan silver. Mercury berbentuk seperti cairan kental berwarna keperakan, hampir seperti cermin yang memantul jika terkena cahaya, dan memiliki kepadatan yang tinggi / high density dibandingkan dengan cairan lain yang anda temui.
Dikarenakan sifatnya yang memiliki kepadatan yang tinggi tersebut, mercury hampir atau bahkan tidak bisa digabungkan dengan Air ataupun Minyak. Oleh karena itu, anda tidak akan pernah melihat produk Toner atau Essence mengandung Mercury karena mereka tidak akan bisa bersatu atau di blend seperti toner pada umumnya.
Jalan satu-satunya untuk menyelundupkan Mercury dalam skin care adalah dengan mencampurkannya dengan ointment cream. Berikut saya akan rangkum bagaimana cara mengetahui jika cream anda mengandung Mercury :
1. Sticky
Apakah anda tahu bahwa Mercury itu “hugging each other“?
Bahkan setelah produk diaduk dan partikel-partikel mercury terpecah, partikel tersebut akan tetap menggumpal dan terasa lengket ketika dipegang. Inilah alasan mengapa cream yang mengandung mercury sangat lengket dan terkesan seperti lem. Karena sepertinya belum ada teknologi manufacture yang membuat cream mengandung Mercury dapat menjadi lembut seperti butter.
2. They are Shiny
Mungkin anda pernah dengar produk yang memberikan efek “instant brightening” karena mengandung Titanium Dioxide. Mercury ini tidak mau kalah, dia memberikan efek “instant glowing“. Anda akan melihat kilau seperti perak pada wajah anda ketika mengaplikasikan cream ini, terutama saat berada dibawah cahaya lampu atau matahari.
3. No Preservatives Needed
Apakah anda pecinta skincare tanpa pengawet ? Paraben-Free ? Mercury jawabannya.
Sifatnya yang anti microbial dan anti fungi, dapat menjadikan cream anda awet, bahkan dapat mengawetkan wajah anda. Inilah salah satu hal yang menyebabkan bakteri penyebab jerawat pun enggan tumbuh setelah anda menggunakan cream ber-Mercury. Jangankan bakteri yang tidak kasat mata, tikus dan ikan yang berukuran besar saja bisa mati jika terus menerus terekspos Mercury.
4. Check The Ingredients and Market Channel
Cara lain untuk mengetahui adanya kandungan Mercury pada skincare anda adalah melalui ingredient list. Nama lain dari mercury yang biasa dituliskan pada label adalah Mercurio, Mercuric, Mercurous, dan Calomel. Meskipun produsen biasanya tidak mencantumkan komposisi lengkap, namun mereka akan melakukan klaim bahwa cream tersebut dapat memiliki efek memutihkan / mencerahkan. Terkadang, mereka akan mengklaim bahwa cream tersebut memiliki efek anti jerawat (well, the claims are fitting).
Selalu check market channel anda. Cream ber-mercury biasanya dipasarkan pada pasar etnik seperti di Asia Tenggara, Afrika, dan Latin Amerika.
5. Instant Effect
Penggunaan cream ber-mercury secara topical dapat memberikan efek memutihkan yang sangat instant. Meskipun sifatnya padat, logam cair ini sangat mudah diserap oleh kulit, sehingga anda dapat melihat perubahan menjadi lebih cerah dan putih hanya dalam 1 minggu saja.
Namun begitu, sensitivitas kulit anda juga meningkat. Anda akan merasakan sensasi pedas dan terbakar, terutama saat terekspos matahari dan saat mengoleskan ulang produk ber-mercury tersebut.
