Klik disini untuk melihat video tersebut

Halo sobat sehat, jumpa lagi dengan saya dr. Sung. Pada video kali ini saya akan membahas tentang penyakit yang cukup populer di Indonesia, yaitu : “Angin Duduk”.

Sobat sehat, istilah penyakit angin duduk di Indonesia ini seringkali kita dengar. Dan bahkan beberapa pasien saya bertanya seperti ini : “Dok, bolehkah saya keluar malam? Apakah saya bisa terkena angin duduk? Apakah jika terkena masuk angin itu bisa meninggal? Kemarin teman saya ‘si A’ setelah main bola, duduk dan terkena angin, kemudian meninggal” dan sebagainya.

Disini saya mau meluruskan tentang ‘Apa sih angin duduk itu?’.

Dan semuanya akan saya jelaskan dalam video saya kali ini. Jadi, perhatikan baik-baik. Sobat sehat, angin duduk ini sebenarnya tidak ada di dalam istilah kedokteran. Kemungkinan besar angin duduk yang dimaksud oleh masyarakat kita adalah serangan jantung atau disebut dengan sindroma koroner akut.

Jadi gejalanya adalah angina vectoris atau nyeri dada yang rasanya seperti tertusuk atau seperti tertekan di bagian dada, lalu menjalar ke bagian lengan, punggung, leher, bahkan sampai ke rahang. Dan penderita biasanya mengalami pusing, mual, badan lemas, kaki lemas, dan bahkan jika parah, bisa sampai pingsan.

Sobat sehat, gejala ini sangat khas. Dan biasanya nyerinya cukup lama, sekitar kurang lebih 20 menit. Dan tentu saja nyeri dada ini berbeda dengan anda yang baru saja putus dengan pacar anda. Mungkin ada yang mengatakan, “Sama dok, sakitnya tuh disinii..”.

Saya ingin bercerita dahulu. Jadi bagi anda yang baru diputusin pacar, atau anda yang mengatakan, “sakitnya tuh disinii..”, tetapi anda masih bisa bercerita panjang lebar dan masih bisa curhat, itu bukanlah angina atau angin duduk. Itu adalah jenis penyakit yang lain. Anda bisa mendiagnosa sendiri.

“Lalu, mengapa mereka yang mengalami serangan jantung bisa meninggal tiba-tiba, dok?”

Disini saya ingin bercerita dahulu. Jantung itu berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, dimana darah itu mengangkut oksigen dan nutrisi. Otot jantung sendiri membutuhkan suplai oksigen yang berasal dari arteri atau pembuluh darah koroner.

Dimana seiring bertambahnya usia kita, dengan pola makan kita yang tidak baik, juga aktivitas fisik kita yang kurang, maka akan terjadi penumpukan plak, atau kita sebut dengan aterosklerosis, dimana elastisitas pembuluh darah mulai berkurang & mulai memburuk. Dan akhirnya mengalami penyumbatan sedikit demi sedikit, atau saya sebut dengan ongoing process ke arah penyakit jantung koroner. Tetapi, belum menunjukkan gejala.

Pada saat terjadi nyeri dada, sebenarnya disitu terjadi penyumbatan pada arteri atau pembuluh darah koroner. Akhirnya, otot jantung tersebut tidak mendapatkan suplai oksigen sehingga akan mengalami nyeri yang sering kita sebut angina atau yang masyarakat kita sebut dengan ‘angin duduk’.

Sebenarnya proses penyumbatan ini terjadi dalam jangka waktu yang lama. Tetapi puncaknya itu terjadi secara tiba-tiba. Dan jika tidak segera mendapat pertolongan, maka akan menyebabkan kematian. Karena jantung berfungsi untuk memompa darah yang berisi oksigen dan nutrisi. Jika jantung tidak dapat memompa darah, maka otak kita tidak akan mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi, sehingga dapat menyebabkan kematian.

1. Kolesterol

Sobat sehat, ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan pembuluh darah kita menyempit. Jadi, yang pertama adalah kolesterol. Kolesterol itu ada yang baik dan ada yang jahat. Bisa disebut dengan LDL atau Triglyceride untuk kolesterol jahat. Dimana jika jumlahnya berlebihan akan mengendap pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis. Lama-kelamaan, pembuluh darah kita akan menyempit.

2. Diabetes

Kemudian, faktor berikutnya adalah diabetes. Dimana kadar gula yang terlalu tinggi di dalam darah juga dapat merusak dinding pembuluh darah kita.

3. Hipertensi/darah tinggi

Kemudian yang ketiga adalah hipertensi atau darah tinggi. Tekanan darah yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk pembuluh darah.

4. Stress


Lalu faktor berikutnya adalah stress. Di saat stress, pembuluh darah kita akan mengalami “vasokonstriksi” atau mengecil.

5. Obesitas

Kemudian, faktor resiko berikutnya adalah obesitas. Mereka yang mengalami kegemukan akan rentan untuk terserang penyakit jantung koroner dan serangan jantung, karena lemak yang berlebihan.

Lalu merokok dan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga. Olahraga yang dianjurkan disini adalah 3-5 kali seminggu. Dan lakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik anda dan sesuai dengan usia anda. Olahraga itu baik. Tetapi jika dilakukan berlebihan, juga dapat memicu serangan jantung. Jadi, jangan berolahraga yang terlalu ekstrim dan berlebihan.

Kemudian faktor berikutnya adalah usia. Faktor usia ini tidak dapat kita lawan. Jadi, terdapat 2 faktor. Yang pertama itu dapat kita ubah, dan yang kedua tidak dapat kita ubah. Jadi, usia ini termasuk salah satu faktor yang tidak dapat kita ubah. Kemudian jenis kelamin. Menurut teori, pria lebih sering mengalami gejala angina atau ‘angin duduk’ daripada wanita.

Itu semua adalah faktor-faktor resikonya. Dan bagaimana cara mencegahnya?

Anda bisa mengikuti tips dari saya berikut ini. Yang pertama adalah mengkonsumsi makanan real food. Saya sering sekali mengatakan kepada anda semua untuk mengkonsumsi makanan real food yang tidak terlalu banyak diolah, mungkin digoreng dan sebagainya. Apalagi ditambahkan pengawet, pemanis dan perasa lainnya.

Kemudian yang kedua, batasi jumlah konsumsi kalori harian anda. Jangan berlebihan. Dan bagi anda yang sudah obesitas atau kegemukan, berusahalah untuk menurunkan berat badan anda. Kemudian, hindari stress. Mengapa? Karena stress juga dapat memicu terjadinya serangan jantung. Dan ini tidak baik bagi sistem organ anda. Kemudian lakukanlah olahraga dengan teratur, 3 sampai 5 kali seminggu. Lakukanlah secara rutin. Bagi anda yang tidak pernah berolahraga sebelumnya, carilah guru olahraga atau mentor olahraga yang sesuai untuk anda. Jangan olahraga berlebihan.

Minuman alkohol wajib dikurangi!

Kemudian bagi anda yang suka minum minuman alkohol/minum minuman keras, mulailah dikurangi. Karena hal ini juga tidak baik bagi kesehatan anda. Lalu bagi anda yang memiliki faktor-faktor resiko yang sudah saya sebutkan tadi, misalnya darah tinggi, kemudian diabetes, saya sarankan kepada anda semua untuk rutin check-up secara berkala. Dan kunjungilah dokter pribadi anda yang anda percayai. Dan saran saya, konsultasilah dengan para ahlinya.

Sekian video kali ini. Dan semoga saran-saran yang saya berikan ini dapat bermanfaat untuk anda semua. Dan seperti biasa, bagi anda yang menyukai channel kesehatan seperti inisilahkan klik like di bawah ini. Bagi anda yang belum subscribe silahkan subscribe. Dan share kepada teman-teman anda. Disini saya merekomendasikan 2 video lagi untuk anda.

Sampai jumpa di video saya selanjutnya. Salam hebat luar biasa..!!

Dapatkan Info Kesehatan Terbaru / Promo Produk-Produk Kesehatan Menarik Eksklusif!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here